FORMAT
STRATEGI
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 1
A. Proses
Keperawatan
1.
Kondisi
a. Klien
sedang duduk dengan mengatakan ia
memiliki toserba, sibuk bisnis, dan ingin mendirikan partai.
b. Klien
masuk ke rumah sakit karena sering mengulang-ulang kemampuan yang dimilikinya.
c. Klien
mengatakan bahwa dia sangat hebat dalam mengurusi bisnis partainya tersebut
d. Observasi
pada klien klien tak bosan-bosanya menceritakan tentang keinginannya tersebut
2.
Diagnosa
Keperawatan
Perubahan pola fikir
3.
Tujuan
Klien mampu memiliki pola
fikir yang realistis
4.
Tindakan
Keperawatan
a.
Bina hubungan saling percaya
Sebelum memulai
pengkajian pada klien dengan waham, harus dibina hubungan saling percaya
terlebih dahulu agar klien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi. Tindakan
yang harus dilakukan dalam rangka
membina hubungan saling percaya adalah sebagai berikut:
1.
Mengucapkan
salam terapiutik
2.
Berjabat tangan
3.
Menjelaskan
tujuan interaksi
4.
Membuat kontrak
topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu klien
b.
Tunjukkan bahwa
anda menerima keyakinan pasien yang mendukung keyakinan\tersebut.
c.
Jangan menambah
atau menyangkal keyaakinan pasien. Gunakan tehnik keraguan yang beralasan
sebagai tehnik terapiutik :” saya merasa sukar untuk mempercayai hal tersebut”.
d.
Yakinkan klien dalam
keadaan aman
e.
Fokus dan
kuatkan pada realita. Kurangi lamanya ingatan tentang pikiran irasional. Bicara
tentang kejadian-kejadian dan orang yang nyata
f.
Berikan pujian
bila penampilan dan orientasi klien sesuai dengan realitas
B. STRATEGI
KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
a. Fase
Orientasi
1. Salam
terapeutik
“assalamu’alaikum dik, perkenalkan nama saya….., saya perawat
dari …………….., saya yang akan merawat adik hari ini.
Nama adik siapa?
Senangnya dipanggil apa?”
“Evaluasi/ validasi
2. Evaluasi
dan Validasi
·
Klien dapat
mengungkapkan secara verbal refleksi dan proses pikir yang berorientasi pada
realita
·
Klien dapat
mempertahankaan aktivitas sehari-hari yang mampu dilakukan olehnya
·
Klien mampu
menahan diri dari berespons terhadaap pikiran-pikiraan delusi, bila pikiran-pikiran
tersebut muncul.
3. Kontrak
·
Topik : Membina hubungan saling percaya dan
mengidentifikasi waham yang dimiliki klien
·
Waktu : Bisa
kita berbincang-bincang tentang B anda rasakan sekarang?”
·
Tempat: “di mana
enaknya kita berbincang-bincang, B?”
b. Fase
Kerja
“Saya mengerti B merasa
bahwa B adalah seorang nabi, tetapi sulit bagi saya untuk mempercayainya karena
setahu saya semua nabi sudah tidak ada lagi, bisa kita lanjutkan pembicaraannya
yang tadi terputus B?”
“sekarang B ada
ditempat yang aman saya dan keluarga B akan selalu menemani B”
“wah….. warna baju yang
B kenakan hari ini cocok dengan warna kulit B”
“apa saja harapan B
selama ini, bisa B ceritakan kepada saya”
“wah… harapan B cukup
banyak ya”
“B masih ingat siapa
nama ibu B?”
“Bagus sekali B dapat
menyebutkan nama B dengan tepat”
c. Terminasi
Evaluasai respon klien terhadap
tindakan keperawatan
1. Subyektif
Klien mengungkapkan secara dengan proses pikir yang
berorientasi pada realita
2. Obyektif
Klien mampu
berbincang-bincang bila terkait dengan waham yang dimilikinya
Klien terus
mengulang-ulang tentang wahamnya dan merasa bangga dengan waham itu
“Bagaimana perasaan B
setelah berbincang-bincang dengan saya?”
3. Rencana
Tindak Lanjut
“Bagaimana kalau saya
datang kembali kerumah B dua hari yang akan datang? Untuk membicarakan hobi
atau kegemaran B”
4. Kontrak
yang akan datang
Waktu: “jam berapa
sebaiknya saya datang kembali?”
Tempat: “Dimana enaknya
kita bercakap-cakap nanti?”
Topik: “Bagaimana kalau
nanti kita bicarakan tentang hobi B?”
“Nah selama dua hari
tidak ketemu ini coba B ingat-ingat apa saja hobi atau kegemaran B”
FORMAT
STRATEGI
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 2
A. Proses
Keperawatan
1. Kondisi
Klien
Klien sedang duduk
ditaman dengan memandang kelangit
2. Diagnosa
Keperawatan
Perilaku kekerasan: waham
3. Tujuan
Dalam 2 minggu pasien dapat
mengenal tanda-tanda peningkatan ansietas dan kegelisahan dan melaporkan kepada
perawat agaar diberikan intervensi sesuai kebutuhan.
Pasien
tidak akan membahayakan dirinya dan orang lain selama di Rumah Sakit.
4. Tindakan
Keperawatan
·
Pertahankan agar
lingkungan pasien pada tingkat stimulus yang rendah (penyinaran rendah, sedikit
orang, dekorasi yang sederhana,tingkat kebisingan rendah ).
·
Obserfasi secara
ketat perilaku pasien (setiap 15 menit).Kerjakaan hal ini Sebagai suatu
kegiatan yang rutin untuk pasien untuk menghindari timbulnya kecurigaan dalam
diri pasien.
·
Singkirkan semua
benda-benda yang dapat membahayakan dari lingkungan sekitar pasien
·
salurkan
perilaku merusak diri ke kegiatn fisik untuk menurunkan ansietas pasien
(mis,memukuli karung pasir).
B.
STRATEGI
KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
a. Fase
Orientasi
1. Salam
Terapiutik
“Assalamu’alaikum B,
sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu sekarang saya datang lagi”
2. Evaluasi
dan Validasi
Ansietas dipertahankan
pada tingkat dimana pasien tidak menjadi agresif
Pasien memperlihatkan
rasa percaya kepada oraang lain disekitarnya
Pasien mempertahankan
orientasi realitanya.
3. Kontrak
Topik: Menganalisa hobi
yang dimiliki B
“Apakah B sudah mengingat-ingat
apa saja hobi atau kegemaran B?”
Waktu: “Berapa lama B
mau berbincang-bincang tentang hal tersebut?”
Tempat:
“Di mana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi B tersebut?”
b. Fase
Kerja
“Apa saja hobi B?”
“Wah… rupanya B pandai
menari seudati ya, tidak semua orang bisa menari seperti itu loh B”
“Bisa B ceritakan
kepada saya kapan pertama kali B belajar menari seudati,siapa yang dulu
mengajarkannya kepada B, di mana?”
“Bisa B meragakan
kepada saya bagaimana menari seudati itu?”
“Wah…. Bagus sekali
tarian seudati B”
“Bagaimana kalau
sekarang B meneruskan kemampuan menari seudati tersebut”
“Coba kita buat jadwal
untuk kemampuan B ini ya, berapa kali sehari/seminggu B mau menari seudati?”
“Apa yang B harapkan
dari kemampuan menari seudati ini?”
“Ada tidak kemampuan B
selain menari seudati?”
c. Terminasi
“Bagaimana perasaan B
setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan kemampuan B?”
“Nanti kita akan membicarakan tentang obat
yang harus B minum, setuju?”
1. Subyektif
B merasa senang dengan
hobi yang dimilikinya
2. Obyektif
Klien tampak antusias
dengan hobi tersebut
Klien mengalihkan
tindakan kekerasan yang biasa dilakukan dengan melakukan belajar memperdalam
hobinya
3. Rencana
Tindak Lanjut
“Setelah ini coba B
mulai latihan menari seudati sesuai dengan jadwal yang telah kita buat ya dan
coba B ingat-ingat apa saja obat yang selama ini B minum”
“Dua hari lagi saya
akan kembali mengunjungi B”
4. Kontrak
yang akan datang
Topik : Memberikan
edukasi pada klien, dengan pemberian 6 benar
Waktu
: “Bagaimana kalau waktunya seperti sekarang ini saja, B setuju?”
Tempat:
“Bagaimana kalau tempatnya disini saja, B setuju?”
FORMAT
STRATEGI
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 3
A. Proses
Keperawatan
1. Kondisi
Klien
Klien kembali duduk di
taman depan rumah klien
2. Diagnosa
Keperawatan
Menarik diri, isolasi sosial: waham
3. Tujuan
Pasien
dapat secara sukarela meluangkan waktu bersama keluarga dan dalam aktivitas didalam
keluarga
Pasien
siap masuk dalam terapi aktifitas ditemani oleh seorang perawat yang
dipercayanya dalam satu minggu.
4. Tindakan
Keperawatan
Perlihatkan sikap menerima dengan cara melakukan
kontak yang sering tapi singkat.
Perlihatkan penguatan positif kepada pasien
Jujur dan menepati semua janji
Berhati-hatilah dengan sentuhan. Biarkan pasien
mendapat ruangan extra dan kesempatan untuk keluar ruangan jika pasien menjadi
begitu ansietas.
Berikan pengakuan dan penghargaan tanpa disuruh
pasien dapat berinteraksi dengan orang lain.
B.
STRATEGI
KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
a. Fase
Orientasi
1. Salam
Terapiutik
“Assalamu’alaikaum B,
sesuai dengan janji saya dua hari yang lalu, sekarang saya datang lagi”
2. Evaluasi
dan Validasi
·
Pasien dapat
mendemonstrasikan keinginan dan hasrat untuk bersosialisasi dengan orang lain
·
Pasien melakukan
pendekatan interaksi satu-satu dengan orang lain dengan cara yang sesuai /
dapat diterima.
3. Kontrak
Topik: Memberikan
edukasi pada klien, dengan pemberian 6 benar
“Bagaimana B sudah
ingat apa saja obat yang selama ini B minum?”
Waktu:
“Sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu bagaimana kalau sekarang kita
membicarakan tentang obat yang B minum?”
Tempat: “Di mana kita
mau berbicara?”
b. Fase
Kerja
“B perlu minum obat ini
agar pikirannya jadi tenang, dan tidurnya juga tenang”
“Obatnya ada tiga macam
B, yang warnanya orange namanya CPZ, yang putih ini namanya THP, dan yang merah
jambu ini namnya HLP. Semua ini harus B minum tiga kali sehari, setiap jam 7
pagi, 1 siang, dan jam 7 malam”
“Bila nanti setelah
minum obat mulut B terasa kering, untuk mengatasinya B bisa mengisap-isap es
batu”
“Bila mata terasa mata
berkunang-kunang, B sebaiknya dan jangan beraktivitas dulu”
“Sebelum minum obat
ini, B lihat dulu label di kotak obat. Apakah benar nama B tertulis di sana,
berapa dosis yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca juga
apakah obatnya sudah benar”
“B, obat ini harus
diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus B minum dalam waktu yang
lama. Sebaiknya B tidak menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum
berkonsultasi dengan dokter”
c. Terminasi
“Bagimana perasaan B
setelah kita bercakap-cakap tentang obat yang B minum?”
“Setelah ini coba B
minum obat sesuai dengan yang saya ajarkan tadi”
1. Subyektif
2. Obyektif
Klien dapat memahami
apa yang disampaikan perawat
Klien antusias dengan
yang dilakukan perawat
3. Rencana
Tindak Lanjut
“Dua hari lagi saya
akan kemabali mengunjungi B ya”
“Nanti saya akan bicara
dengan Ibu dan Bapak B”
“Bagaimana Pak/Bu, bisa
kita ketemu dua hari lagi untuk membicarakan cara merawat B di rumah ?”
4. Kontrak
Topik : Memberi edukasi
kepada keluarga pasien
Waktu:
“Bagaimana kalau waktunya seperti sekarang ini saja, Bapak da Ibu setuju?”
Tempat:
“Bagaimana kalau Tempatnya seperti sekarang ini saja, Bapak dan Ibu setuju?”
FORMAT
STRATEGI
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 4
A. Proses
Keperawatan
a. Kondisi
Klien
Klien
tampak segar dengan berdiri menari-nari di taman
b. Diagnosa
Keperawatan
Harga
diri rendah: Waham
c. Tujuan
d. Tindakan
Keperawatan
B. Strategi
Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar